Rabu, 24 September 2008

Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni

Dunia pendidikan di negeri ini cenderung lebih menekankan aspek kognitif (intelektual), dan kurang diimbangi dengan pendidikan olah rasa dan olah hati. Artinya ada diskriminasi terhadap pencerdasan emosional dan spiritual.
Seni merupakan sebuah cara pemahaman melalui pengalaman artistik individu untuk mengenali diri sendiri maupun orang lain. Seni juga merupakan sesuatu yang alamiah dalam kehidupan manusia, seperti halnya bernafas dan berjalan. Seni adalah aspek intrinsik dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan seni dapat menjadi menyeimbang bagi dunia pendidikan intelektual karena merupakan bentuk pendidikan nilai yang bermuara kepada pendidikan moral dan spiritual.
Hasil penelitian telah menginformasikan bahwa pembelajaran seni yang baik (strategi dan pendekatan) mampu untuk memberdayakan Anak Jalanan. Penelitian yang lain, bahwa pembelajaran seni tari di sekolah mampu menimbulkan rasa percaya diri anak yang berupa tumbuhnya perasaan bangga, memiliki sifat pemberani, mampu mengendalikan emosi dan mengasah kehalusan budi, menumbuhkan rasa bertanggung jawab dan rasa mandiri, mudah berinteraksi dengan orang lain, memiliki prestasi lebih baik, berkembang imajinasinya dan kreativitasnya.

Dalang, Negara, Masyarakat

DALANG, NEGARA, MASYARAKAT
(LimPat Semarang 2003)

Ideologi agen berperan secara signifikan di dalam proses hubungan sosial. Siapapun yang memposisikan diri sebagai agen, tak terkecuali dalang, akan ikut membentuk dan dibentuk oleh kondisi sosiokulturalnya, dunia sekitarnya. Hal ini hanya bisa dipahami manakala manusia diperlakukan sebagai subjek yang berpikir dan bertindak atas kehendak bebas.
Pergeseran orientasi dan cara pandang agen (dalang) dari motif sosial (moral) ke motif ekonomi (rasional) tidak terlepas dari tuntutan sosiokulturalnya. Dari sinilah ideologi agen dibentuk dan kemudian diungkapkan melalui praktik sosial dan tindakan simbolis yang mendasarkan pada kepentingan dalam konteks peristiwanya. Berangkat dari sini pula posisi dan strategi agen baik yang berupa reproduktor, akomodator, dan emansipator bertaut erat dengan varian ideologi yang tersimpan di kepala sang agen.

Telaah Teoretis Seni Tari

TELAAH TEORETIS SENI TARI
(IKIP Semarang Press tahun 1994)
Bila anda ingin memahami khasanah dunia tari, buku ini memberikan apresiasi seni tari yang cukup lengkap. Diawali dengan pengertian tari yang memberikan pencerahan mengapa tari meng-’ada’ dan apa makna tari bagi kehidupan manusia beradab dan berbudaya. Tari tampil dihadapan penonton dengan berbagai unsur pelengkapnya sehingga menarik untuk dinikmati.
Tari senantiasa berkembang selaras dengan tuntutan hidup manusia. Oleh karena itu periodesasi perkembangan tari bisa dilacak sejak zaman Batu hingga zaman sekarang. Sejalan dengan setiap tahap perkembangan, tari memiliki bentuk, fungsi, dan tujuan yang berbeda pada setiap zaman. Demikian pula tolok ukur keindahan dan nilai filosofisnya.

Selasa, 02 September 2008

Sosiologi Seni

Sosiologi Seni merupakan ilmu yang mempelajari seni dalam konteks kehidupan masyarakat.......................